PENGERTIAN
PEMUDA
Pemuda adalah suatu
generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari
generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi
penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya,
generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus
menerus.
PENGERTIAN POKOK PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN GENERASI MUDA
Dalam hal ini Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda menyangkut dua pengertian pokok, yaitu :
- Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
- Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuan ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
MASALAH-MASALAH GENERASI MUDA
Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain :
- Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.
- Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
- Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
- Kurangnya lapangan kerja/kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran/setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
- Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda, hal tersebut disebabkan oleh rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang di kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
- Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan.
- Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
- Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkoba.
- Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.
Dalam
rangka untuk memecahkann permasalahan generasi muda tersebut di atas memerlukan
usaha-usaha terpadu, terarah, dan berencana dari seluruh potensi nasional
dengan melibatkan generasi muda sebagai subjek pembangunan.
Organisasi-organisasi pemuda yang telah berjalan baik adalah merupakan potensi
yang siap untuk dilibatkan dalam kegiatan pembangunan nasional.
POTENSI-POTENSI GENERASI MUDA
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan adalah :
- Idealisme dan Daya Kritis
- Dinamika dan Kreatifitas
- Keberanian Mengambil Risiko
Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung risiko, kesiapan pengetahuan, perhitungan dan keterampilan dari generasi muda akan memberi kualitas yang baik kepada keberanian mengambil risiko.
- Optimis dan Kegairahan Semangat
- Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni
- Terdidik
- Keanekaragaman Dalam Persatuan dan Kesatuan
- Patriotisme dan Nasionalisme
- Sikap Kesatria
- Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi
PERANAN SOSIAL MAHASISWA DAN PEMUDA DI MASYARAKAT
Mahasiswa
harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas
sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat kelompok, namun
solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan
keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang
lain, tidak bisa melihat penderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum
tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan
sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa
saja yang memerlukannya.
Selaku
Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi
dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong
perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua
bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin
dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.
POLA DASAR PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA
Maksud dari
pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang
turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan
sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu.
Serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar
pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
- Landasan idiil : Pancasila
- Landasan konstitusional : UUD 1945
- Landasan Strategis : Garis-garis besar haluan negara
- Landasan historis : Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdekaan
- Landasan normatif : etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat
Motivasi
dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda bertumpu pada strategi
pencapaian tujuan nasional, seperti telah terkandung di dalam Pembukaan UUD
1945 alinea IV.
Atas dasar kenyataan di atas diperlukan penataan kehidupan pemuda karena pemuda perlu memainkan peranan yang penting dalam pelaksanaan pembangunan. Hal tersebut mengingat masa depan adalah kepunyaan generasi muda, namun disadari pula bahwa masa depan tidak berdiri sendiri. Ia adalah lanjutan masa sekarang dan masa sekarang adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini, maka Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa datang membutuhkan pula kepekaan terhadap situasi-situasi lingkungan, untuk dapat merelevansikan partisipasinya dalam setiap kegiatan bangsa dan negara. Untuk itu pula kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa datang.
Atas dasar kenyataan di atas diperlukan penataan kehidupan pemuda karena pemuda perlu memainkan peranan yang penting dalam pelaksanaan pembangunan. Hal tersebut mengingat masa depan adalah kepunyaan generasi muda, namun disadari pula bahwa masa depan tidak berdiri sendiri. Ia adalah lanjutan masa sekarang dan masa sekarang adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini, maka Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa datang membutuhkan pula kepekaan terhadap situasi-situasi lingkungan, untuk dapat merelevansikan partisipasinya dalam setiap kegiatan bangsa dan negara. Untuk itu pula kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa datang.
PENGERTIAN
SOSIALISASI
Sosialisasi adalah
proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri, bagaimana
bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat.
PROSES SOSIALISASI
Melalui proses sosialisasi, seseorang akan terwarnai
cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku
seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi
tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan
lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi,
menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses
sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses
yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara
hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi
dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan
dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan
kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi
yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu,
sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui
pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi
melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu
produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang
adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri
membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang
sulit dipelajari. Asal mula
timbulnya kedirian :
- Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya.
- Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial.
Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi adalah proses belajar individu untuk
bertingkah laku sesuai dengan standar yang terdapat dalam kebudayaan
masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus,
proses sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu menghambat
atau mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan
pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan
kebudayaan masyarakat.
TUJUAN POKOK SOSIALISASI
Tujuan pokok sosialisasi adalah :
- Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
- Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
- Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
- Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat umumnya.
Faktor
lingkungan bagi pemuda dalam proses sosialisasi memegang peranan penting,
karena dalam proses sosialisasi pemuda terus berlanjut dengan segala daya
imitasi dan identitasnya. Pengalaman demi pengalaman akan diperoleh pemuda dari
lingkungan sekelilingnya. Lebih-lebih pada masa peralihan dari masa muda
menjelang dewasa, di mana sering terjadi konflik nilai, wadah pembinaan harus
bersifat fleksibel, mampu dan mengerti dalam membina pemuda harus mematikan
jiwa mudanya yang penuh dengan fasilitas hidup.
Study Kasus:
Pemuda
adalah seseorang yang berpikir bahwa segala hal harus berubah menjadi lebih
baik, namun mengetahui bahwa dirinyalah yang harus lebih dulu diubah. Pemuda
adalah seseorang yang berpikir bahwa tidak ada yang tidak bisa ia lakukan demi
sebuah perubahan kearah yang lebih baik. Pemuda adalah seseorang yang tahu
bahwa dipundaknyalah tugas menjaga diri, keluarga, kampung halaman, negara dan
agama diletakkan. Tetapi diatas semua itu, Pemuda adalah seseorang yang
bertindak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dalam melaksanakan itu
semua. Karena jika hanya berada di tataran pemikiran tanpa dilanjutkan dengan
tindakan atau karya nyata maka dunia tidak akan berubah.
Pendapat/Opini:
Kita sebagai
mahasiswa atau pemuda harus bisa bersosialisasi dalam masyarakat dan mampu
memberikan contoh yang baik untuk masyarakat. Dan mampu menyalurkan aspirasi
rakyat kepada pemerintah, tetapi tidak dengan cara yang anarkis. Kini peranan
tersebut sudah menurun drastis, karena pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan
dan selalu mementingkan diri sendiri.
Sumber
: