A. PENDEKATAN KESUSASTRAAN
Untuk menjadi homo
humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping
tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat
diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan kondisi dan waktu. Pada
umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya
termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan sebaginya. Ada yang menterjemahkan
the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan
menjadi pengetahuan budaya.
Seni termasuk sastra
memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni
merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai
kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Dibanding dengan
cabang the humanities yang lain, seperti misalnya ilmu bahasa, seni memegang
peranan yang penting. karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya
normatif, sehingga lebih mudah berkomunikasi.
Hampir disetiap jaman,
sastra memiliki peran yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra
mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa memiliki kemampuan untuk menampung
hampir semua penyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya
sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam
usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu
pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur
hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia
mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada hakekatnya
adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Cabang-cabang seni
yang lain pada hakekatnya juga abstrak. Gerak-gerik dalam seni tari, misalnya,
masih harus dijabarkan, Meskipun suara-suara dalam seni musik lebih cepat
dinikmati, suara-suara itu sendiri masih membutuhkan penafsiran. Sebaliknya
sastra adalah penafsiran itu sendiri. Meskipun didalam penafsiran itu sastra
masih dapat ditafsirkan lagi.
Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.
Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.
Orientasi the
Humanities adalah ilmu: dengan mempelajati satu atau sebagian dari disiplin
ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi
homo humanus yang lebih baik.
B.
ILMU BUDAYA DASAR YANG
DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Kadang-kadang disebut
narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa
Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan
didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang memiliki perneran,
lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Istilah cerita rekaan umumnya dipakai unnik roman, atau novel, atau cerita
pendek. Dalam kesusastraan Indoensia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa
baru.
A. Prosa lama meliputi
A. Prosa lama meliputi
1.
Dongeng-dongeng
2.
Hikayat
3.
Sejarah
4.
Epos
5.
Cerita pelipur lara
B.
prosa baru meliputi
1.
Cerita pendek
2.
Roman, lnovel
3.
Biografi
4.
Kisah
5.
Otobiografi
C.
NILAI-NILAI DALAM
PROSA FIKSI
Nilai-nilai yang
diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:
1.
Prosa fiksi memberikan
kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari
membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya
sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat
mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang
belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya.
2.
Prosa fiksi memberikan
informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak
terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu
yang lebih dari sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini,
kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang
asing sama sekali.
3.
Prosa fiksi memberikan
warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan
merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya
bangsa.
Novel seperti Siti Nurbaya, salah asuhan,
sengsara membawa nikmat, layar terkembang mengungkapkan impian-impian,
harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya
dihayati oleh generasi sekarang. Novel yang berlatar belakang perjuangan
revolusi seperti jalan tak ada ujung, misalnya menggambarkan suatu tindakan
heroisme yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan, yang oleh generasi muda
sekarang tidak lagi mengalaminya secara fisiko Dan oleh karena mahasiswa tidak
lagi mengalami secara fisik itulah, jiwa kepahlawanan perlu disentuhkan lewat
hasil -hasil sastra.
4.
Prosa memberikan
keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai
kehidupan berdasarkan pengalaman pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga
memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau
rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda dari apa yang disajikan dalam
kehidupan sendiri.
Pembaca dapat memperluas dan memperdalam
persepsi dan wawasannya tentang tokoh, hidup dan kehidupan manusia. Dari banyak
memperoleh pengalaman sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya,
terutama dalam menghadapi kenyataan-kenyataan diluar dirinya yang mungkin
sangat berbeda dari pribadinya. Seorang dokter yang dianggap memiliki status
sosial tinggi, tetapi temyata mendatangi perempuan simpanannya walaupun dengan
alasan-alasan psikologis, seperti dikisahkan novel belenggu, adalah contoh
kemungkinan yang tidak mungkin. tetapi justru dari sinilah pembaca memperluas
perspektifnya tentang kehidupan manusia.
D.
ILMU BUDAYA DASAR YANG
DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Pembahasan puisi dalam
rangka pengajaran iimu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi
pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi. Puisi dipakai
sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau
pokok bahasan yang ada di dalam iimu Budaya Dasar. Puisi termasuk seni sastra,
sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang / unsur dari
kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair
mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik
/ estetika, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkanoleh kreativitaspenyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkanoleh kreativitaspenyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1.
Figura bahasa
(figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan,
alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarikdan memberi kejelasan
gambaran angan.
2.
Kata-kata yang
ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.
Kata-kata berjiwa
yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan
pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.
Kata-kata yang
konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan
asosiasi-asosiasi tertentu.
5.
Pengulangan, yang
berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih
menggugah hati
Dibalik kata-katanya
yang padat, ekonomis dan sukar dicerna maknanya itu, puisi berisi potret
kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan kepada kita suasana-suasana dan peristiwa
kehidupan manusia dan juga dalam kaitan kehidupannya dengan alam
dan Tuhan. Ini merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair ternadap kehidupan manusia, ternadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistik.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan iimu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
dan Tuhan. Ini merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair ternadap kehidupan manusia, ternadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistik.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan iimu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
1.
Hubungan puisi dengan
pengalaman hidup manusia.
Perekaman dan
penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut "pengalaman
perwakilan", Ini berarti bahwa manusia senantia saling memiliki salah satu
kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dan sekedar
kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.Dengan pengalaman perwakilan itu
sastra / puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran
(insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang
dirinya s e ndiri dan tentang masyarakat.
Pendekatan terhadap
pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut
"imaginative entry", yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup
sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
2.
Puisi dan keinsyafan
dan kesadaran individual.
Dengan membaca puisi
mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati / pikiran manusia, baik orang
lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan
kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap
orang.
Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa;
- penderitaan atas ketidak adilan peIjuangan untuk kekuasaan konflik dengan sesamanya
-Pemberontakan terbadap hukum Tuhan
Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih (yang terpaut didalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan).
Kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya yang bening dan belaian-belaian mesra jari jemari mereka yang bergetar. Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan, dll)
"Padamu jua" misalnya mengungkapkan pandangan hidup ketuhanan dan ratapan hati Amir Harnzah yang hancur luluh karena tali cintanya yang telah begitu mesra dengan seorang gadis jawa direngut dan diputuskan oleh ayahnya, yang akan menjodohkan puteranya dengan gadis pili han ayahnya yang masih terbilang kemenakannya sendiri.
Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam alam metafisis, suatu impian yang berkepribadian sehingga sulit dihayati isinya. Meskipun demikian bila puisi dibaca dengan baik setidaknya akan dapat membantu pembaca dalam menafsirkan maknanya.
Marl KITA PERHATlKAN KUTIPAN-KUTIPAN PROSA DAN PUISI DI BAWAH INI
Menembus waktu
Rasanya aku pergi masih sore. Tadinya sudah kurencanakan siang hari tapi ada-ada saja halangannya, pukullima bam aku pulang ke rumah. Tapi tak mengapa, kata ternan-ternan kalau mau berobat lebih baik agak lambat karena kalau sore-sore banyak pasien sehingga kita harus lama sekali menunggu.
Sambil menunggu waktu sholat mahgrib, sebelum berangkat ke rumah sakit aku membaca dulu sambil tiduran. Dan aku ketiduran entah berapa lama. Tanpa melihat dulu jam ketika bangun, aku langsung pergi ke rumah sakit untuk menemui dokter yang kata ternan-ternan hari ini buka praktek di rumah sakit perkebunan.
Aku menolak tawaran Haris yang siap mengantar aku, ah ... terlalu banyak kebaikan yang diberikannya kepadaku. Entah dengan apa aku harus membalasnya. Aku belum mengerti akan sikap orang yang satu ini, padahal tiga tahun yang lalu aku pemah menyakiti hatinya, menolak cintanya yang tulus. Dan aku memilih satu diantara saingannya.
Tapi meskipun begitu Haris tidak pemah merasa sakit hati bahkan ketika aku hendak melangsungkan pemikahan dengan Farid ia mau membantu segala macam persiapan. Ketika acara pemikahan itu tidak bisa dilangsungkan karena Farid meninggal tabrakan Haris selalu menghiburku. Bahkan ketika aku sudah tidak tahan lagi tinggal di kotaku, Haris pulalah yang menawarkan jasanya memberi petunjuk supaya aku pindah saja dari kampung halamanku. Ia mencarikan pekerjaan untukku, dan pindahlah aku bekeIja di kota Sukaresik ini. Meskipun selama ini ia tidak pemah lagi menyinggung soal cintanya yang dulu pemah diutarakannya padaku, namun aku mengerti akan isi hatinya. Dan sayangnya sampai sekarang aku hanya menganggap dia sebagai kakak dan tidak lebih dari itu.
Aku lupa memakai jam tanganku, sehingga aku tidak tahu pukul berapa saat itu. Aku meluncur dengan motorku menembus kegelapan malam. Udara sangat dingin, tapi aku yakin sekali hari masih sore, barn sekitar pukul setengah tujuh. Tepat sekali kalau aku datang jam-jam begini, karena kemungkinan pasien sudah tidak begitu banyak.
Pemah sekali aku lewat di dcpan rumah sakit itu ketika jalan-jalan bersama Haris. Rumah sakit itu tidak begitu besar, tapi kcadaannya masih baik, meskipun bangunannya sudah sangat tua. Sudah mengalami beberapa kali perbaikan rupanya, karena menu rut cerita Haris, rumah sakit itu dibangun sekitar tahun seribu scmbilan ratus. Dan itulah scbabnya bangunan rumah sakit itu terlihat sang at angker ditambah lagi pohon-pohon besar disekelilingnya.
Ketika aku lewat seminggu yang lalu rumah sakit itu terlihat sangat scpi, hanya satu-dua orang yang datang berobat. Tapi entahlah kalau memang pada hari itu doktemya sedang tidak praktek. Kata ibu sebelah rumahku, dokter rumah sakit itu datang seminggu dua kali. Aku lupa menanyakan siapa nama dokternya. Yang aku tahu, dokter itu praktek pada hari senin dan kaniis. Kebetulan hari itu Kamis malam Jum 'at.
Jalanan yang kulewati sepi sekali, namun aku tidak mcrasa takut. Kukira rumah sakit juga masih banyak seperti yang diccritakan Bu Ritno, katanya kalau ada praktck pasti pasiennya banyak bahkan sering sampai jauh mal am.
Aku merasa he ran, mengapa masih sore bcgini, kondisi jalan sunyi sckali. hanya sebelum memasuki kompleks perumahan saja banyak. Disana masih banyak bis-bis malam yang lewat. Dan jalan kecil yang kulalui ini bcgitu. sunyi tidak ada sebuah kendaraanpun perpapasan denganku.
Agak meremang bulu kudukku tadi ketika mulai memasuki kompleks perumahan itu, karena di kiri kanan jalan yaitu disela-sela bangunan tua tumbuh pohon-pohon raksasa menjulang tinggi sehingga bulan penuh yang mcnyinari pohon-pohon membuat bayangan hiram pada rumah-rumah
Diambil dari Novel "Menernbus waktu" Bab II Oleh: Yati Sadeli
Bonus majalah kartini no 284
Prosa ini menggambarkan hubungan:
1. Manusia dan Harapan.
pada kalimat "Tapi tak mengapa. kala tcman-tcman kalau mau bcrobat Icbih baik agak Iambat karena kalau sore-sore banyak pasicn schingga kita harus lama sckali menunggu".
Terlihat keinginannya agar tidak tcrlalu lama mcnunggu untuk berobat, schingga ia sengaja menemui doktcr pada malam hari.
2. Manusia dan Cinta Kasih
Pada aline ke 3. Kalimat ke 3.
"Aku belum mengerti akan sikap orang yang satu ini, padahal tiga tahun yang lalu aku pemah menyakiti hatinya. Mcnolak cintanya yang tulus"
Terlihat begitu besar kasih sayang dan einta Haris yang tulus kepada gadis yang dicintainya, meskipun eintanya ditolak.
Manusia dan Keadilan
"Tapi meskipun begitu Haris tidak pemah merasa sakit hati bahkan ketika aku hendak melangsungkan pernikahan dengan Farid, ia membantu segala maeam persiapan".
Disini terlihat keadilan pada sikap Haris. Meskipun cintanya yang tulus ditolak, ia tak pemah merasa sakit hati, bahkan membantu segala maeam persiapan pada pernikahan gadis yang dicintainya.
Manusia dan Penderitaan
"Ketika aeara pernikahan itu tidak bisa dilangsungkan karena Farid meninggal tabrakan, Haris selalu menghiburku".
Disini terlihat penderitaan, karena Farid calon suaminya meninggal dunia. Sehingga acara pernikahan yang telah disiapkan tidak jadi dilangsungkan.
Manusia dan Tanggung Jawab.
"Bahkan ketika aku sudah tidak tahan lagi tinggal di kotaku. Haris pula yang menawarkan jasanya memberi petunjuk supaya aku pindah saja dari kampung halamanku",
Terlihat tanggung jawab Haris kepada Gadis yang dicintainya. Haris menghibumya dan memberi petunjuk agar ia pindah dari kampung halanm. Haris pulalah yang menearikan pckerjaan untuknya.
Manusia dan pandangan hidup
"Dan sayangnya sampai sckarang aku hanya menganggap dia sebagai kakak dan tidak lebih dari itu''.
Terlihat pandangan hidupnya yang menganggap Haris hanya sebagai kakak.
Manusia dan Kegelisahan
"Agak meremang bulu kudukku tadi ketika mulai memasuki komplkes perumahan itu, karena dikiri kanan jalan yaitu di sela bangunan tua tumbuh pohon-pohon raksasa menjulang tinggi sampai .....
Terlihat kegelisahannya, karena rasa tidak tentram dihati ketika memasuki kompleks perumahan yang sunyi.
Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa;
- penderitaan atas ketidak adilan peIjuangan untuk kekuasaan konflik dengan sesamanya
-Pemberontakan terbadap hukum Tuhan
Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih (yang terpaut didalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan).
Kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya yang bening dan belaian-belaian mesra jari jemari mereka yang bergetar. Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan, dll)
"Padamu jua" misalnya mengungkapkan pandangan hidup ketuhanan dan ratapan hati Amir Harnzah yang hancur luluh karena tali cintanya yang telah begitu mesra dengan seorang gadis jawa direngut dan diputuskan oleh ayahnya, yang akan menjodohkan puteranya dengan gadis pili han ayahnya yang masih terbilang kemenakannya sendiri.
Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam alam metafisis, suatu impian yang berkepribadian sehingga sulit dihayati isinya. Meskipun demikian bila puisi dibaca dengan baik setidaknya akan dapat membantu pembaca dalam menafsirkan maknanya.
Marl KITA PERHATlKAN KUTIPAN-KUTIPAN PROSA DAN PUISI DI BAWAH INI
Menembus waktu
Rasanya aku pergi masih sore. Tadinya sudah kurencanakan siang hari tapi ada-ada saja halangannya, pukullima bam aku pulang ke rumah. Tapi tak mengapa, kata ternan-ternan kalau mau berobat lebih baik agak lambat karena kalau sore-sore banyak pasien sehingga kita harus lama sekali menunggu.
Sambil menunggu waktu sholat mahgrib, sebelum berangkat ke rumah sakit aku membaca dulu sambil tiduran. Dan aku ketiduran entah berapa lama. Tanpa melihat dulu jam ketika bangun, aku langsung pergi ke rumah sakit untuk menemui dokter yang kata ternan-ternan hari ini buka praktek di rumah sakit perkebunan.
Aku menolak tawaran Haris yang siap mengantar aku, ah ... terlalu banyak kebaikan yang diberikannya kepadaku. Entah dengan apa aku harus membalasnya. Aku belum mengerti akan sikap orang yang satu ini, padahal tiga tahun yang lalu aku pemah menyakiti hatinya, menolak cintanya yang tulus. Dan aku memilih satu diantara saingannya.
Tapi meskipun begitu Haris tidak pemah merasa sakit hati bahkan ketika aku hendak melangsungkan pemikahan dengan Farid ia mau membantu segala macam persiapan. Ketika acara pemikahan itu tidak bisa dilangsungkan karena Farid meninggal tabrakan Haris selalu menghiburku. Bahkan ketika aku sudah tidak tahan lagi tinggal di kotaku, Haris pulalah yang menawarkan jasanya memberi petunjuk supaya aku pindah saja dari kampung halamanku. Ia mencarikan pekerjaan untukku, dan pindahlah aku bekeIja di kota Sukaresik ini. Meskipun selama ini ia tidak pemah lagi menyinggung soal cintanya yang dulu pemah diutarakannya padaku, namun aku mengerti akan isi hatinya. Dan sayangnya sampai sekarang aku hanya menganggap dia sebagai kakak dan tidak lebih dari itu.
Aku lupa memakai jam tanganku, sehingga aku tidak tahu pukul berapa saat itu. Aku meluncur dengan motorku menembus kegelapan malam. Udara sangat dingin, tapi aku yakin sekali hari masih sore, barn sekitar pukul setengah tujuh. Tepat sekali kalau aku datang jam-jam begini, karena kemungkinan pasien sudah tidak begitu banyak.
Pemah sekali aku lewat di dcpan rumah sakit itu ketika jalan-jalan bersama Haris. Rumah sakit itu tidak begitu besar, tapi kcadaannya masih baik, meskipun bangunannya sudah sangat tua. Sudah mengalami beberapa kali perbaikan rupanya, karena menu rut cerita Haris, rumah sakit itu dibangun sekitar tahun seribu scmbilan ratus. Dan itulah scbabnya bangunan rumah sakit itu terlihat sang at angker ditambah lagi pohon-pohon besar disekelilingnya.
Ketika aku lewat seminggu yang lalu rumah sakit itu terlihat sangat scpi, hanya satu-dua orang yang datang berobat. Tapi entahlah kalau memang pada hari itu doktemya sedang tidak praktek. Kata ibu sebelah rumahku, dokter rumah sakit itu datang seminggu dua kali. Aku lupa menanyakan siapa nama dokternya. Yang aku tahu, dokter itu praktek pada hari senin dan kaniis. Kebetulan hari itu Kamis malam Jum 'at.
Jalanan yang kulewati sepi sekali, namun aku tidak mcrasa takut. Kukira rumah sakit juga masih banyak seperti yang diccritakan Bu Ritno, katanya kalau ada praktck pasti pasiennya banyak bahkan sering sampai jauh mal am.
Aku merasa he ran, mengapa masih sore bcgini, kondisi jalan sunyi sckali. hanya sebelum memasuki kompleks perumahan saja banyak. Disana masih banyak bis-bis malam yang lewat. Dan jalan kecil yang kulalui ini bcgitu. sunyi tidak ada sebuah kendaraanpun perpapasan denganku.
Agak meremang bulu kudukku tadi ketika mulai memasuki kompleks perumahan itu, karena di kiri kanan jalan yaitu disela-sela bangunan tua tumbuh pohon-pohon raksasa menjulang tinggi sehingga bulan penuh yang mcnyinari pohon-pohon membuat bayangan hiram pada rumah-rumah
Diambil dari Novel "Menernbus waktu" Bab II Oleh: Yati Sadeli
Bonus majalah kartini no 284
Prosa ini menggambarkan hubungan:
1. Manusia dan Harapan.
pada kalimat "Tapi tak mengapa. kala tcman-tcman kalau mau bcrobat Icbih baik agak Iambat karena kalau sore-sore banyak pasicn schingga kita harus lama sckali menunggu".
Terlihat keinginannya agar tidak tcrlalu lama mcnunggu untuk berobat, schingga ia sengaja menemui doktcr pada malam hari.
2. Manusia dan Cinta Kasih
Pada aline ke 3. Kalimat ke 3.
"Aku belum mengerti akan sikap orang yang satu ini, padahal tiga tahun yang lalu aku pemah menyakiti hatinya. Mcnolak cintanya yang tulus"
Terlihat begitu besar kasih sayang dan einta Haris yang tulus kepada gadis yang dicintainya, meskipun eintanya ditolak.
Manusia dan Keadilan
"Tapi meskipun begitu Haris tidak pemah merasa sakit hati bahkan ketika aku hendak melangsungkan pernikahan dengan Farid, ia membantu segala maeam persiapan".
Disini terlihat keadilan pada sikap Haris. Meskipun cintanya yang tulus ditolak, ia tak pemah merasa sakit hati, bahkan membantu segala maeam persiapan pada pernikahan gadis yang dicintainya.
Manusia dan Penderitaan
"Ketika aeara pernikahan itu tidak bisa dilangsungkan karena Farid meninggal tabrakan, Haris selalu menghiburku".
Disini terlihat penderitaan, karena Farid calon suaminya meninggal dunia. Sehingga acara pernikahan yang telah disiapkan tidak jadi dilangsungkan.
Manusia dan Tanggung Jawab.
"Bahkan ketika aku sudah tidak tahan lagi tinggal di kotaku. Haris pula yang menawarkan jasanya memberi petunjuk supaya aku pindah saja dari kampung halamanku",
Terlihat tanggung jawab Haris kepada Gadis yang dicintainya. Haris menghibumya dan memberi petunjuk agar ia pindah dari kampung halanm. Haris pulalah yang menearikan pckerjaan untuknya.
Manusia dan pandangan hidup
"Dan sayangnya sampai sckarang aku hanya menganggap dia sebagai kakak dan tidak lebih dari itu''.
Terlihat pandangan hidupnya yang menganggap Haris hanya sebagai kakak.
Manusia dan Kegelisahan
"Agak meremang bulu kudukku tadi ketika mulai memasuki komplkes perumahan itu, karena dikiri kanan jalan yaitu di sela bangunan tua tumbuh pohon-pohon raksasa menjulang tinggi sampai .....
Terlihat kegelisahannya, karena rasa tidak tentram dihati ketika memasuki kompleks perumahan yang sunyi.