Tuesday, 10 June 2014

Manusia dan Harapan (BAB 11)

,

Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia  itu  mati  dalam  hidup.  Orang  yang  akan  meninggal  sekalipun mempunyai  harapan,  biasanya  berupa  pesan-pesan  kepada  ahli  warisnya. Harapan  bergantung  pada  pengetahuan,  pengalaman,  lingkungan  hidup  dan kemampuan  masing-masing.  Berhasil  atau  tidaknya  suatu  harapan  tergantung  pada  usaha  orang  yang  mempunyai  harapan.  Harapan  harus  berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan  yang  maha  esa.  Agar  harapan  terwujud,  maka  perlu  usaha  dengan sungguh-sungguh.  Bila  dibandingkan  dengan  cita-cita,  maka  harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu  setinggi  bintar.  Antara  harapan  dan  cita-cita  terdapat  persamaan  yaitu  : keduanya  menyangkut  masa  depan  karena  belum  terwujud,  pada  umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga dan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam  pergaulan  manusia  lain  yaitu  dorongan  kodrat  dan  dorongan  kebutuhan hidup.
Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka  manusia  mempunyai  harapan.  Pada  hakekatnya  harapan  itu  adalah keinginan  untuk  memenuhi  kebutuhan  hidupnya.  Sesuai  dengan  kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1.      kelangsungan hidup
2.      keamanan
3.      hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4.      diakui lingkungan
5.      perwujudan cita-cita

Apa sebab manusia mempunyai harapan?
Menurut kodaratnya, manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak luput dari pergaulan hidup.

Dua hal yang mendorong manusia bergaul dengan manusia lain yaitu:

1.      Dorongan kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, dan sebagainya.

2.      Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan hidup secara garis besar dapat dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani misalnya makan dan minum. Kebutuhan rohani misalnya ketenangan.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Pada hakikatnya harapan adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kepercayaan
Kepercayaan  berasal  dari  kata  percaya  artinya  mengakui  atau  meyakini akan  kebenaran.  Kepercayaan  adalah  hal-hal  yang  berhubungan  dengan pengakuan  atau  keyakinan  akan  kebenaran.  Dasar  kepercayaan  itu  adalah kebenaran.  Kebenaran  atau  benar  amat  penting  bagi  manusia.  Setiap  orang mendambakannya,  karena  ia  mempunyai  arti  khusus  bagi  hidupnya.  Ia merupakan focus dari segala pikiran, sikap dan perasaan. Dalam tingkah laku, perbuatan  manusia  selalu  hati-hati  agar  mereka  tidak  menyimpang  dari kebenaran.  Manusia  sadar  bahwa  ketidak  benaran  dalam  bertindak,  berucap dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
Dr Yuyun suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran :
1.      teori koherensi; suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat  koheren  atau  konsisten  dengan  pernyataan  –  pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.
2.      teori korespondensi’ teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar  bila  materi  pengetahuan  yang  dikandung  penyataan  itu  berkorespondesni  (berhubungan  dengan)  obyek  yagn  dituju  oleh pernyataan tersebut.
3.      teori  pragmatis’  Kebenaran  suatu  pernyataan  diukur  dengan  criteria apakah  pernyataan  tersebut  bersifat  fungsional  dalam  kehidupan praktis
Dasar  kepercayaan  adalah  kebenaran,  sumber  kebenaran  adalah  manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1.      Kepercayaan pada diri sendiri,
menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2.      Kepercayaan kepada orang lain
dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
3.      Kepercayaan kepada pemerintah
karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
4.      Kepercayaan kepada Tuhan
merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.

Upaya-upaya untuk percaya dan lebih dekat pada Tuhan

Menurut saya untuk bisa percaya dengan Tuhan kita harus menjauhi semua larangan-Nya dan kita harus melaksanakan apa yang sudah diperintahnya. Dan upaya untuk bisa lebih dekat dengen Tuhan, kita harus membaca serta mengamalkan kitab dan kita tidak ragu kepada Tuhan karena memang Tuhan lah yang paling berkuasa, jadi, kita tidah boleh bertentangan dengan apa yang sudah disuruh oleh Tuhan kita, karena jika kita kafir atau bertentangan, maka kita akan semakin jauh dari Tuhan kita.

0 komentar to “Manusia dan Harapan (BAB 11)”

Post a Comment

 

Maryadi Irvan's Blog Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates